Tugas II...Media foto pada pembelajaran elektronik

Tugas II

MEDIA  FOTO PADA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK

BAB I
PENDAHULUAN

Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih baik Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat menarik minat dan memotivasi belajar siswa. Didalam proses pembelajaran sumber pesan dapat beragam bentuk dan jenisnya, maksudnya yang bertindak sebagai sumber penyampai pesan bisa saja guru, buku, atau sumber lainnya. Pesan pembelajaran biasanya materi atau bahan yang dapat disampaikan langsung ataupun melalui perantara / saluran. yaitu media.
Ada beberapa jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran menurut Nana Sujana dan Ahmad Rivai ( 1991; 3 ) antara lain :
Jenis media terbagi menjadi empat golongan yaitu : ”Pertama media grafis seperi bgambar, foto, grafik, bagan, diagram, foster, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock-up, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain. Keempat, penggunaan dan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Sedangkan menurut Edgar Dale yang dikutif oleh Nana Sudjana  (1989 ; 109 )bahwa : Klasifikasi media berbentuk kerucut pengalaman ( Cone Of Exsperience ) bahwa media pembelajaran dari dasar kerucut itu konkrit menuju puncak kerucut itu abstrak seperti : pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dramatisasi, percontohan, darmawisata, pameran dan museum, televisi, gambar hidup, rekaman dan radio, lambang visual, dan lambang kata.
Proses pembelajaran dengan menggunakan media tujuannya sebagai perantara penyampaian pesan akan lebih menarik siswa sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam belajar. Hal ini dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar dibandingkan dengan pembelajaran secara konfensional. Penggunaan media pembelajaran ini membawa siswa langsung dapat melihat kenyataan tidak  secara verbalitas saja atau meraba-raba contohnya perbandingan besar  antara manusia dengan gajah.Dengan menggunakan media misalnya gambar atau foto maka dapat dilihat secara kenyataannya. Terbukti penggunaan media dalam pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan merespon, serta dapat menyimpulkan apa yang dilihatnya sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan lebih jelas maknanya dan dapat lebih dipahami siswa. Media yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Foto.
  
Bab 2
Pembahasan

A.   Pengertian dan Konsep Media
 Foto merupakan istilah lain dari potret. Secara pengertian foto adalah gambar yang dibuat dengan kamera dan peralatan fotografi lainnya. Selain itu foto dan potret juga sering digunakan sebagai kiasan. Misalnya: “Foto/potret masa silam itu sering muncul kembali dalam benaknya”. Dalam hal ini, foto/ potret berarti bayangan, gambaran, atau kenangan.

Selain definisi diatas dan makna kiasan yang dapat dikiaskan dengan kata foto. Secara kategorisasi foto juga harus dibedakan menjadi beraga. Kategorisasi ini bertujuan untuk memudahkan pembuatan dan pemanfaatannya, sesuai dengan standar kualitas bagi masing-masing keperluan. Ada banyak sekali kategori foto, antara lain: foto keluarga, foto dokumentasi, foto resmi, foto salon, foto seni, foto kriminal, foto porno, foto kedokteran (foto sinar X/rontgen), foto infra merah, foto bawah taut, foto satelit, foto udara, foto mikro, foto jurnalistik, dan lain-lain.

Selain itu, ada pula kategori foto berdasarkan ukuran. Misalnya pas foto, foto seluruh badan, foto KTP, paspor, foto postcard, dan lain-lain. Ada pula pembedaan sesuai dengan jenis kameranya. Misalnya foto analog (dengan film) dan foto digital.

Media foto termasuk salah satu media grafis yang termasuk media visual. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah salah satunya adalah foto. Pengertian Media foto menurut Umar Hamalik, (1994 : 95) adalah : “Media foto adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran”. Pengertian lainnya media foto adalah gambar tetap dua dimensi yang merupakan hasil dari teknologi camera yang menyerupai bentuk aslinya (Nana Sudjana : 1991). Pengertian foto menurut A.Tabrani (1996) yaitu gambar dua dimensi yang melukiskan pikiran yang menerjemahkan konsep menjadi lebih relistik.
Melihat dari pengertian-pengertian yang diungkapkan di atas bahwa media foto pada dasarnya media gambar yang berbentuk dua dimensi yang merupakan curahan pikiran. Penggunaan media foto dalam pembelajaran diharapkan siswa akan termotivasi, bergairah, berminat dan dapat meningkatkan aktivitas belajarnya sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan

B.   Fungsi Media foto
Media foto mempunyai fungsi (Yusup Hadimiarso:1990) antara lain:
a.      Untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan
b.      Untuk menarik perhatian
c.      Pesan disampaikan dalam simbol-simbol visual
d.      Dapat digunakan untuk belajar mengajar
e.      Memperjelas sajian ide atau pesan
f.       Mengilustrasikan atau menghiasi fakta yanng mungkin akan cepat dilupakan
Disamping fungsi media foto ada beberapa kelebihan dan kelemahan media foto. Beberapa kelebihannya antara lain :
a.      Sipatnya konkrit, lebih relistis menunjukkan kenyataan disbanding verbalistis.
b.      Fotodapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c.      Fotodapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita dan memperjelas suatu masalah.
d.      Murah harganya dan gampang dipergunakan 
Disamping kelebihannya media foto mempunyai kelemahannya antara lain: 
a.      Foto hanya menekankan persepsiindra mata
b.      Foto benda yang paling kompleks kurang efektif
c.      Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

C.   Tujuan Penggunaan Media Foto
Tujuan dari media foto antara lain adalah :
a.      Meletakkan dasar-dasar yang kongkret dari yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
b.      Menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas.
c.      Menyamakan keseragaman pengamatan dan persepsi kepada siswa
d.      Membangkitkan motivasi belajar siswa
e.      Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya
f.       Dapat menampilkan objek yang langka
D.   Kelebihan dan Kelemahan Media Foto
      media gambar atau foto tergolong media yang sering digunakan untuk lebih memeperjelas atau mengabadikan sebuah peristiwa dan kejadian. Bahkan sebuah berita terasa kurang jika tidak dilengkapi gambar atau foto.

1.    Kekurangan dari media gambar atau foto ini adalah:
Media Ini tidak akan jelas jika tidak diberi penjelasan yang detail,baik dari segi waktu (hari, tanggal) atau segi kuantitas. Misalkan foto atau gambar tentang bencana alam, maka dari gambar tersebut khalayak tidak tahu peristiwa tersebut terjadi hari apa tanggal berapa ataupun jumlah korban berapa. Karena tidak tertulis di situ, dan gambar biasanya hanya menampilkan suasana perwakilan dari seluruh kejadian yang terjadi. Jadi gambar tidak bisa terbaca dengan detail jika tidak di dukung dengan teks atau tulisan. Gambar biasanya lebih menarik daripada tulisan dan mudah di ingat oleh khalayak yang melihatnya.

2.    kelebihan dari gambar atau foto adalah
mendukung atau lebih memperjelas dari teks atau tulisan. Dengan adanya gambar atau foto, paling tidak pembaca media cetak bisa mengetahui keadaan atau kejadian tersebut meskipun tidak secara menyeluruh. Selain itu, gambar atau foto biasanya dimaknai oleh khalayak dengan berbeda- beda. Sehingga menimbulkan pemahaman yang berbeda pula antara khalayak yang satu dengan yang lainnya. Kadang juga bersifat ambigu, dimana maksud dari pemotret atau pengambil gambar berbeda dengan yang melihat foto atau gambar tersebut


BAB III
Implikasi Media Foto Pada Proses Pembelajaran
Elektronika

PEMBAHASAN
A.   Pengertian kapasitor
Sebelum membahas tentang pengertian kapasitor, terlebih dahulu saya akan membahas mengenai media yang digunakan pada materi ini yaitu foto. Foto merupakan istilah lain dari potret. Secara pengertian foto adalah gambar yang dibuat dengan kamera dan peralatan fotografi lainnya. Selain itu foto dan potret juga sering digunakan sebagai kiasan. Misalnya: “Foto/potret masa silam itu sering muncul kembali dalam benaknya”. Dalam hal ini, foto/ potret berarti bayangan, gambaran, atau kenangan.
Selain definisi diatas dan makna kiasan yang dapat dikiaskan dengan kata foto. Secara kategorisasi foto juga harus dibedakan menjadi beragam. Kategorisasi ini bertujuan untuk memudahkan pembuatan dan pemanfaatannya, sesuai dengan standar kualitas bagi masing-masing keperluan. Ada banyak sekali kategori foto, antara lain: foto keluarga, foto dokumentasi, foto resmi, foto salon, foto seni, foto kriminal, foto porno, foto kedokteran (foto sinar X/rontgen), foto infra merah, foto bawah taut, foto satelit, foto udara, foto mikro, foto jurnalistik, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula kategori foto berdasarkan ukuran. Misalnya pas foto, foto seluruh badan, foto KTP, paspor, foto postcard, dan lain-lain. Ada pula pembedaan sesuai dengan jenis kameranya.

Barulah kini kita akan membahas mengenai pengertian kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.




Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas kapasitor dalam kemampuannya menyimpan muatan listrik disebut Farad (F).
B.   Jenis-jenis Kapasitor
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Kapasitor terbagi dalam dua kelompok yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap dan kapasitor yang memiliki kapasitas yang dapat diubah-ubah atau dengan kata lain kapasitor variabel.
1.    Kapasitor Nonpolar

Kapasitor nonpolar merupakan jenis kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap, kapasitor ini memiliki kapasitas yang tidak terlalu besar. Kapasitor jenis ini biasanya terbuat dari bahan kertas, mica, keramik, mylar dan lain sebagainya. Jenis bahan pembuat kapasitor memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pada umumnya nilai kapasitas dari sebuah kapasitor nonpolar digambarkan dengan kode angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut.

Pada kode angka yang ditampilkan pada baris A untuk mengetahui berapa nilai kapasitas-nya adalah dengan melihat pada bagian Capacitance/Voltage yang terletak pada bagian depan, disana tertulis 0.01/100 yang artinya kapasitor ini memiliki kapasitas 0,01nF dan tegangan maksimum-nya adalah 100V. Sedangkan untuk nilai toleransi-nya diperlihatkan pada bagian belakang, disana tertulis angka 10 yang artinya 10%.
Pada kode angka yang ditampilkan pada baris B, kode angka dibubuhkan pada bagian atas kapasitor. Pada bagian tersebut tertulis 1,0J63 yang berarti kapasitor tersebut memiliki kapasitas sebesar 1nF, tegangan maksimum-nya 63V, sedangkan toleransi-nya ditandai oleh huruf ”J” yang mana pada keterangan gambar memiliki nilai 5%. Kedua contoh kode diatas nilai kapasitas kapasitor-nya selalu dalam nF (nano Farad).
2.    Kapasitor Polar atau Kapasitor Elektrolit
Sesuai dengan namanya kapasitor ini memiliki polaritas pada kedua kakinya yaitu polaritas positif (+) dan polaritas negatif (-). Kapasitor ini termasuk dalam kelompok kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tetap dan memiliki nilai kapasitas yang besar.
Untuk pemberian nilai kapasitas, pada kapasitor elektrolit ditulis secara langsung lengkap dengan satuan dan tegangan maksimum, serta simbol polaritas-nya.

 Perhatian : Ledakan dapat terjadi jika pemasangan polaritas-nya terbalik atau tegangan yang diberikan pada kapasitor ini melebihi tegangan maksimum-nya.
Kaki yang memiliki polaritas negatif berdekatan dengan tanda garis vertikal pada bodi kapasitor, atau kaki yang berpolaritas positif memiliki ukuran yang lebih panjang daripada kaki yang berpolaritas negatif. Seperti terlihat pada gambar diatas.
3.    Kapasitor Variabel
Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitas-nya dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh karena itu kapasitor ini di kelompokan ke dalam kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tidak tetap.


Simbol kapasitor variabel diperlihatkan seperti gambar sebelah kiri diatas. Seperti potensiometer kapasitor memiliki tuas untuk diputar atau biasa disebut rotor, dan bagian yang diam disebut stator. Kapasitor variabel dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, nilai kapasitas-nya mulai dari beberapa pF hingga ratusan pF keatas. Kapasitor variabel biasa terdapat pada pesawat radio penerima, biasanya kapasitor variabel digunakan sebagai tuning untuk mencari frekuensi radio dari pemancar.


BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Produksi media merupakan cara untuk membuat dan menghasilkan media terutama media pendidikan. Produksi media adalah segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan menghasilkan (memproduksi) media (benda visual maupun non visual) dengan cara mempergunakan segala sumber daya (tenaga, pikiran, dan dana). Untuk memproduksi media gambar ada beberapa cara dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling modern. adapun media-media berupa gambar yang dapat digunakan untuk pembelajaran, adalah media gambar/foto, media gambar sederhana dengan garis lingkaran, Media gambar sederhana dengan garis lingkaran, Grafik Peta Dan Globe, Poster, Papan Tulis, dan Media Bagan.